Jumat, 11 Oktober 2019

System Analysis Phase



     Tujuan dari System Analysis Phase adalah untuk mengumpulkan data, menganalisis data, dan menuliskan laporan. Dalam fase ini, anda akan mengikuti arahan dari pihak managemen setelah mereka membaca laporan. Pihak manajemen memberi perintah untuk menganalisis atau mepelajari system yang sudah ada untuk memahami perbedaan system baru dengan system yang sudah ada. Ketiga langkah pada tahap ini adalah :

1. Mengumpulkan data, dalam upaya mengumpulkan data, anda akan meninjau dokumen tertulis, mewawancarai pegawai dan manager, membuat kuesioner dan mengobservasi rang dan proses-proses di tempat kerja

2. Menganalisa data, data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis. Ada banyak piranti analitik yang dapat dipakai, piranti pemodelan memungkinkan analisis system menampilkan representasi system dalam bentuk gambar, misal data flow diagram atau diagram aliran data. Dan Perangkat CASE (Computer Aided Software Engineering) adalah program yang mengotomatisasi berbagai aktivitas SDLC. Contoh programnya ialah Analyst Pro, Visible Analyst dan System Architect

3. Menulis laporan, perlu membuat laporan setelah selesai melakukan analisis. Ada 3 bagian, yang pertama, harus menjelaskan cara bekerja system yang sudah ada. Kedua, harus menjelaskan masalah-masalah pasa system yang ada. Ketiga harus mendeskripsikan ketentuan-ketentuan untuk system baru dan memberikan rekomendasi tentang apa yang akan dilakukan selanjutnya.


A. Metode System Analysis  

1. Rapid Application Development (RAD)
Gambar 1. RAD
     Rapid Application Development (RAD) adalah strategi siklus hidup yang ditujukan untuk menyediakan pengembangan yang jauh lebih cepat dan mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan hasil yang dicapai melalui siklus tradisional. RAD merupakan gabungan dari bermacam-macam teknik terstruktur dengan teknik prototyping dan teknik pengembangan joint application untuk mempercepat pengembangan sistem aplikasi.

 Kelebihan RAD (Rapid Application Development)
  1.     Mudah mengakomodasi peruabahan sistem
  2.     Progress development bisa di ukur
  3.     Waktu iterasi bisa di perpendek menggunakan RAD Tools
  4.     Mengurangi waktu development
  5.     Mudah dalam menentukan dasar sistem
  6.     Mempermudah feedback customer
  7.     Cocok untuk proyek yang membutuhkan waktu pengembangan yang lebih pendek.
  8.     Cocok untuk sistem yang berbasis komponen dan terukur.

Kekurangan RAD (Rapid Application Development)
  1.     Ketergantungan pada anggota bisnis tim untuk mengidentifikasi persyaratan bisnis
  2.     Hanya sistem yang bisa di modularized yang bisa dibangun menggunakan RAD
  3.     Membutuhkan developer / designer yang berpengalaman
  4.     Ketergantungan pada keterampilan model
  5.     Kompleksitas manajemen
  6.     Tidak dapat diterapkan pada proyek yang kecil / murah

2. Rapid Application Development (JAD)
Gambar 2. JAD??
     Metode Rapid Application Development (JAD) merupakan suatu kerjasama yang terstruktur antara pemakai sistem informasi, manajer dan ahli sistem informasi untuk menentukan dan menjabarkan permintaan pemakai, teknik yang dibuthkan dan unsur rancangan eksternal. Tujuan JAD adalah memberi kesempatan kepada user dan manajemen untuk berpartisipasi secara luas dalam siklus pengembangan sistem informasi.

Kelebihan Joint Application Development (JAD)
  1.     Hemat waktu, jika dibandingkan dengan interview secara tradisional.
  2.     Kecepatan pengembangan sistem.
  3.     Meningkatkan kepemilikan pengguna sistem.
  4.     Pembuatan ide yang kreatif dapat ditingkatkan.

Kekurangan Joint Application Development (JAD)
  1.   JAD memerlukan blok waktu yang besar untuk  menjadi tersedia bagi semua partisipan sesi.
  2.   Jika persiapan tidak lengkap, sesi tidak akan berjalan dengan baik.
  3.   Jika tidak lanjut laporan tidak lengkap, sesi bisa jadi tidak sukses.
  4.   Budaya dan keahlian organisasi bisa jadi tidak kondusif terhadap sesi JAD.


3. Agile Method
Gambar 3. Metode Agile
     Agile Methods dikembangkan karena pada metodologi tradisional terdapat banyak hal yang membuat proses pengembangan tidak dapat berhasil dengan baik sesuai tuntutan user. Konsep Agile Software Development dicetuskan oleh Kent Beck dan 16 rekannya dengan menyatakan bahwa Agile Software Development adalah cara membangun software dengan melakukannya dan membantu orang lain membangunnya sekaligus.


 Kelebihan Agile Method
  1.     Meningkatkan kepuasan kepada klien.
  2.     Dapat melakukan review pelanggan mengenai software yang dibuat lebih awal.
  3.     Pembangunan system dibuat lebih cepat.
  4.     Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari segi non-teknis.
  5.     Jika pada saat pembangunan system terjadi kegagalan kerugian dari segi materi relatif kecil.

Kekurangan Agile Method
  1.     Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.
  2.     Agile tidak akan berjalan dengan baik jika komitmen tim kurang.
  3.     Tidak cocok dalam skala tim yang besar (>20 orang).

B. Business Progam Modeling (BPM)
Gambar 4. BPM
     Business Process Modeling (BPM) adalah kegiatan besarnya, yaitu suatu kegiatan merancang proses bisnis (tatalaksana), melaksanakan, memonitor dan menganalisanya.
Dalam merancang model proses bisnis, kita menggambarkan nya dalam suatu diagram menggunakan standar notasi penggambaran yang disebut BPMN (Business Process Model Notation). Dengan notasi yang standar akan memudahkan stakeholder dalam memahami suatu proses. Pembuatan diagram proses dengan mengacu kepada BPMN juga memastikan gambar diagram tersebut tidak ambigu. Saat ini BPMN sudah mencapai versi 2.0 dan makin banyak yang mengadoksinya.


C. Business Process Management System (BPMS)
Gambar 5. BPMS
      Business Process Management System (BPMS) adalah aplikasi (sistem) yang mendukung BPM ini. Di dalam BPMS sudah tersedia perangkat untuk merancang proses mengeksekusi proses tersebut dalam bentuk workflow dan melakukan monitoring serta analisanya.

Agar suatu diagram proses dapat dieksekusi dalam BPMS, maka BPM diagram tersebut harus di export ke dalam bahasa yang dimengerti oleh BPMS, yaitu bahasa BPEL (Business Process Execution Language).

  
Apa itu BPEL (Business Process Execution Language) ??
Gambar 6. BPEL
    BPEL (Business Process Execution LAnguage) adalah bahasa berbasis XML yang memungkinkan layanan web dalam service - oriented architecture (SOA) untuk saling terhubung dan berbagi data.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar